Selasa, 08 November 2011

01-11-2011

Selasa, 01-11-2011

Hari ini aktivitas kuliah pun dimulai,. Ada 2 jadwal mata kuliah yang aku tempuh hari ini., dimulai dengan Menejemen jam 09.00 kemudian Business English jam 12.00….

minggu lalu aku ijin gak masuk menejemen gara-gara aku sakit., then, bu rina posting di edmodo tentang role playing dan penjelasannya juga., kelompok 3 dan 4 kebagian tugas jika posisi kami ada di pihak pemerintah,. Ehmmmm…. Jujur, awal tau tugas itu, aku masih agak bingung,. Mau tanyak temen 1 kelompok juga sama ajah?! Sama-sama gak ngertinya..

akhirnya, hari ini aku masuk kelas agak telat dikit, soalnya masih agak gak yakin gimana ntar kalo udah di kelas,. Dan benar, perasaan gak enak tadi menjadi kenyataan,. Setelah duduk di kursi, mulailah saya tanya-tanya ke anggota kelompok 4,. Sekalipun udah tanya, tapi masih aja gak ngerti,. Dari ketidakngertian saya tadi, membuahkan hasil yang kurang sip menurut saya., (mungkin juga menurut hadirin di kelas menejemen kelas B tadi..)., waktu kebagian menjelaskan, tanpa saya sadari ternyata pernyataan saya keliru!? Oh no!... padahal apa saya ingin sampaikan sudah ada di otak saya, tapi kenapa yang keluar malah beda yaaaa?????., (gak paham dech!?).. yaaaa mungkin itu efek dari berbagai sebab, antara lain : gak paham sama tugas, nervous, bingung, di liatin banyak orang, kelas gak ada suaranya, dan semua mata seperti tertuju kepada saya saja.. ahahhahahaa…. Jadi speechless saya?! J… ada hal yang bisa saya ambil dari peristiwa ini, sebuah peristiwa pasti ada hikmah yang bisa di ambil.. so, posthink ajah??? Ehehee…. Wanna say sorry sama kelompok 4, soalnya udah sedikit merusak penyajian yang udah bagus tadi., J… say sorry to Mrs. Rina, soalnya gak bisa ngerjain tugas yang di berikan dengan baik?,. J but, I still enjoy in the class today., ehehee

overall, role playing sangat bermanfaat untuk kita dalam memahami materi mata kuliah yang telah disampaikan maupun yang telah di diskusikan., sehingga mudah dalam pengimplementasiannya.,

Ini cerita ku, apa cerita mu…??????? Ehehehehehee 

Danke schon..

Selasa, 28 Juni 2011

Akhlak Dalam Islam

ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK DALAM ISLAM

Menurut bahasa:
Perkataan akhlak berasal dari kata (al-akhlaaku) yaitu kata jama' dari kata (al-khuluqu) yang berarti tabiat,kelakuan, perangai, tingkah laku, matuah, adat kebiasaan, malah ia juga bisa berarti agama itu sendiri. Perkataan (al-khulq) ini di dalam Al-Quran hanya terdapat pada dua tempat saja, antara lain, yaitu:
Dan bahwa sesungguhnya engkau (Muhammad) mempunyai akhlak yang amat mulia. (Al-Qalam:4)
Sementara perkataan (al-khalqu) bererti kejadian, ciptaan, dan juga bermaksud kejadian yang indah dan baik. Apabila dirujuk kepada kejadian manusia, ia bermaksud struktur tubuh yang badannya yang indah dan seimbang. Jika dirujuk kepada kejadian alam semesta, ia juga membawa arti kejadian atau ciptaan yang indah, tersusun rapi, menurut undang-undang yang tepat. Di dalam Al-Quran terdapat 52 perkataan (al-khalqu) yang merujuk kepada kejadian manusia, alam, dan lain-lain kejadian. Antara lain firman Allah SWT, yaitu :
a. Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya siang dan malam, bahtera yang belayar di laut membawa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia menghidupkan bumi sesudah matinya (kering), dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis haiwan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sungguh (terdapat) tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
b. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih penggantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang beraqal. (Iaitu) orang-orang yang mengingati Allah sambil berdiri dan duduk atau dalam keadaan baring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (lantas berkata): Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau maka peliharalah kami daripada siksaan neraka. (Ali-Imran:190)

Menurut istilah:
Antara definisi akhlak menurut istilah ialah: sifat yang tertanam di dalam diri yang dapat mengeluarkan sesuatu perbuatan dengan senang dan mudah tanpa pemikiran, penelitian dan paksaan.
Ibnu Miskawaih, ahli falsafah Islam yang terkenal mentakrifkan akhlak itu sebagai keadaan jiwa yang mendorong ke arah melahirkan perbuatan tanpa pemikiran dan penelitian.
Imam Ghazali radiAllahu anhu mengatakan: akhlak ialah suatu keadaan yang tertanam di dalam jiwa yang menampilkan perbuatan-perbuatan dengan senang tanpa memerlukan pemikiran dan penelitian. Apabila perbuatan yang terkeluar itu baik dan terpuji menurut syara dan aqal, perbuatan itu dinamakan akhlak yang mulia. Sebaliknya apabila terkeluar perbuatan yang buruk, ia dinamakan akhlak yang buruk. 

Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu, Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Jika dibandingkan dengan moral, maka etika lebih bersifat teoritis sedangkan moral bersifat praktis. Moral bersifat lokal atau khusus dan etika bersifat umum.
Moral berasal dari bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima umum atau masyarakat. Karena itu adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam menentukan baik dan buruknya suatu perbuatan.

Macam-Macam Akhlak
1.       Akhlak kepada Allah Ta’ala
-          MenjadikanNya satu-satunya ma’bud (sembahan) yang haq dan murni. (QS. 1: 5)(QS. 98:5)
-          Taat kepadaNya secara mutlak. (QS. 4:65)
-          Tidak menyekutukanNya dengan apa pun. (QS. 4: 116)
-          MenjadikanNya sebagai tempat minta pertolongan. (QS. 1:5)
-          Memberikan hak rububiyah, uluhiyah, asmaul husna dan sifatul ’ulya, hanya kepadaNya. (QS. 1;2), (QS. 114: 3)
-          Tidak menyerupakanNya dengan apa pun (QS. 42: 11)
-          Menetapkan apa-apa yang ditetapkanNya, mengingkari apa-apa yang diingkariNya, mengharamkan apa-apa yang diharamkanNya, dan menghalalkan apa-apa yang dihalalkanNya. (QS. 5: 48-49)
-          MenjadikanNya sebagai satu-satunya pembuat syariat. (QS. 6: 57)
-          Berserah diri kepadaNya (QS. 20:72)
 
2.       Akhlak kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
-          Mengakui dan mengimani bahwa Beliau adalah hamba Allah dan RasulNya. (QS. 18:110)
-          Meyakini bahwa Beliau adalah Rasul dan NabiNya yang terakhir, dan risalahnya pun juga risalah terakhir. (QS. 30:40)
-          Taat kepadanya secara mutlak. (QS. 4:65)
-          Menjadikannya sebagai teladan yang baik dalam kehidupan, beragama, keluarga, sosial, dan lain-lain. (QS. 30:21)
-          Meyakini bahwa syafa’at darinya hanya terjadi dengan idzin Allah ta’ala. (QS. 10:3), (QS. 20:109)
-          Bershalawat padanya. (QS. 30:56)
-          Menerima keputusannya secara lapang. (QS. 4: 59)
-          Mencintai keluarganya (ahli baitnya). (HR. At tirmidzi, Juz.12, Hal. 260, No. 3722. Al Maktabah asy Syamilah)
-          Mencintai para sahabatnya dan mengakui bahwa mereka adalah umat terbaik dan semuanya adil. (QS. 3: 110)
-           Mencintai yang dicintainya dan membenci yang dibencinya.
 
3.       Akhlak kepada manusia
-          Berbakti kepada kedua orang tua (QS. 6:151) (QS.46:17)
-          Menyambung silaturrahim (QS. 4:1) (QS. 2:27)
-          Tolong menolong dalam kebaikan, bukan dalam kejahatan. (QS. 5:2)
-          Tawadhu’ (QS.7:199)
-          Tidak mencela. (HR. Bukhari)
-          Lemah lembut dan berkasih sayang  kepada sesama muslim dan tegas terhadap orang kafir. (QS. 5:54) (QS. 48: 29)
-          Sabar, menepati janji, dan jujur. (QS. 2:177)
-          Pemaaf (QS. 2:109)
-          Adil (QS. 3: 18)
-          Dermawan (QS. 2: 245)
-          Memuliakan tamu (QS. 11:69)
-          Dan lain-lain.

Akhlak kepada Allah, Sesama manusia, dan Lingkungan. 

1. Akhlak kepada Allah
1)      Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan terhadap perintah Allah.
2)      Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.
3)      Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu. Kekuatan do’a dalam ajaran Islam sangat luar biasa, karena ia mampu menembus kekuatan akal manusia. Oleh karena itu berusaha dan berdo’a merupakan dua sisi tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh dalam aktifitas hidup setiap muslim.Orang yang tidak pernah berdo’a adalah orang yang tidak menerima keterbatasan dirinya sebagai manusia karena itu dipandang sebagai orang yang sombong ; suatu perilaku yang tidak disukai Allah.
4)      Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
5)      Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah. 

2. Akhlak kepada sesama manusia
a)     Akhlak kepada diri sendiri
1)      Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya.Sabar diungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan dan ketika ditimpa musibah.
2)      Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan alhamdulillah, sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan dengan menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya.
3)      Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa, menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak menyenangkan orang lain.
b)    Akhlak kepada ibu bapak
Akhlak kepada ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan perbuatan. Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain : menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan cara bertutur kata sopan dan lemah lembut, mentaati perintah, meringankan beban, serta menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
c) Akhlak kepada keluarga
Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkann kasih sayang di antara anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komuniksai.
Komunikasi yang didorong oleh rasa kasih sayang yang tulus akan dirasakan oleh seluruh anggota keluarga. Apabila kasih sayang telah mendasari komunikasi orang tua dengan anak, maka akan lahir wibawa pada orang tua. Demikian sebaliknya, akan lahir kepercayaan orang tua pada anak oleh karena itu kasih sayang harus menjadi muatan utama dalam komunikasisemua pihak dalam keluarga.
Dari komunikasi semacam itu akan lahir saling keterikatan batin,keakraban, dan keterbukaan di antara anggota keluarga dan menghapuskan kesenjangan di antara mereka. Dengan demikian rumah bukan hanya menjadi tempat menginap, tetapi betul-betul menjadi tempat tinggal yang damai dan menyenangkan, menjadi surga bagi penghuninya. Melalui komunikasi seperti itu pula dilakukan pendidikan dalam keluarga, yaitu menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak sebagai landasan bagi pendidikan yang akan mereka terima pada masa-masa selanjutnya.
d)    Akhlak kepada lingkungan
Misi agama Islam adalah mengembangkan rahmat bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada alam dan lingkungan hidup. Misi tersebut tidak terlepas dari tujuan.

Perbedaan antara akhlak, moral dan etika

Perbedaan antara akhlak dengan moral dan etika dapat dilihat dari dasar penentuan atau standar ukuran baik dan buruk yang digunakannya. Standar baik dan buruk akhlak berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, sedangkan moral dan etika berdasarkan adat istiadat atau kesepakatan yang dibuat olehsuatu masyarakat jika masyarakat menganggap suatu perbuatan itu baik maka baik pulalah nilai perbuatan itu.
Dengan demikian standar nilai moral dan etika bersifat lokal dan temporal, sedangkan standar akhlak bersifat universal dan abadi. Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan dalam prilaku nyata sehari-hari. Inilah yang menjadi misi diutusnya Rasul sebagaimana disabdakannya :“ Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.”(Hadits riwayat Ahmad).
Secara umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah akumulasi dari aqidah dan syari’at yang bersatu secara utuh dalam diri seseorang. Apabila aqidah telah mendorong pelaksanaan syari’at akan lahir akhlak yang baik, atau dengan kata lain akhlak merupakan perilaku yang tampak apabila syari’at Islam telah dilaksanakan berdasarkan aqidah.

Akhirnya dilihat dari fungsi dan peranannya, dapat dikatakan bahwa etika, moral, susila dan akhlak sama, yaitu menentukan hokum atau nilai dari suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik-buruknya. Kesemua istilah tersebut sama-sama menghendaki terciptanya keadaan masyarakat yang baik, teratur, aman, damai, dan tentram sehingga sejahtera batiniah dan lahiriyah.
Perbedaaan antara etika, moral, dan susila dengan akhlak adalah terletak pada sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Jika dalam etika penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan pada moral dan susila berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat, maka pada akhlak ukuran yang digunakan untuk menentukan baik buruk itu adalah al-qur'an dan al-hadis.
Perbedaan lain antara etika, moral dan susila terlihat pula pada sifat dan kawasan pembahasannya. Jika etika lebih banyak bersifat teoritis, maka pada moral dan susila lebih banyak bersifat praktis. Etika memandang tingkah laku manusia secara umum, sedangkan moral dan susila bersifat local dan individual. Etika menjelaskan ukuran baik-buruk, sedangkan moral dan susila menyatakan ukuran tersebut dalam bentuk perbuatan.
Namun demikian etika, moral, susila dan akhlak tetap saling berhubungan dan membutuhkan. Uraian tersebut di atas menunjukkan dengan jelas bahwa etika, moral dan susila berasala dari produk rasio dan budaya masyarakat yang secara selektif diakui sebagai yang bermanfaat dan baik bagi kelangsungan hidup manusia. Sementara akhlak berasal dari wahyu, yakni ketentuan yang berdasarkan petunjuk Al-Qur'an dan Hadis. Dengan kata lain jika etika, moral dan susila berasal dari manusia sedangkan akhlak berasal dari Tuhan.



Selasa, 19 April 2011

PERBEDAAN PERUSAHAAN JASA DAN PERUSAHAAN DAGANG

Apa perbedaan perusahaan dagang dengan perusahaan jasa? Bila ditinjau dari
kegiatannya, maka perusahaan jasa kegiatan pokoknya adalah menjual jasa kepada pihak-
pihak yang memerlukan dengan mengeluarkan pengorbanan dalam bentuk jasa untuk
tujuan memperoleh laba atau keuntungan yang ditetapkan. Seperti perusahaan jasa
angkutan umum mikrolet, bus kota, atau perusahaan jasa salon kencantikan dan lainnya.

Dalam proses perusahaan jasa hanya melakukan kegiatan menjual jasa. Dan ini yang menjadikan perusahaan jasa sangat mudah di lakukan proses penjurnalan. Akan tetapi jangan lupa jika melakukan proses penjurnalan dan pembuatan laporan keuangan harus dengan teliti. Jika salah sedikit bisa membuat kesaalahan pada laporan - laporan selanjutnya. 

Sedangkan perusahaan dagang kegiatan pokok usahanya adalah melakukan transaksi
pembelian barang dagang dengan tujuan untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuk
barang tersebut lebih dahulu. Kalau terjadi pengolahan maka pengolahan itu biasanya
terbatas pada pengepakan atau pengemasan supaya barang tersebut menjadi lebih
menarik.

Perusahaan dapat pula dibedakan menjadi pedagang besar, menengah, dan pedagang
kecil. Pedagang besar biasa membeli barang dagang langsung dari pabrik penghasil
barang. Sedangkan pedagang kecil ( retailer) membeli barang dari pedagang besar untuk
dijual kepada konsumen dengan harga eceran.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan mengenai ciri-ciri dan kegiatan utama perusahaan dagang, yaitu :
1. Melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang dagang baik secara tunai maupun secara kredit.
2. Melakukan penyimpanan barang dagang setelah pembelian dan sebelum barang dagang laku jual.
3. Melakukan transaksi retur pembelian atau retur penjualan bila diperlukan.
4. Melakukan transaksi pelunasan/pembayaran utang dan penerimaan piutang dagang yang telah terjadi.

Jika di tinjau secara cermat,perbedaannya hanya ada di perusahaan dagang,kenapa ?. karena perusahaan dagang memiliki banyak aktivitas yang pada akhirnya memerlaukan banyak jurnal dalam pembuktiannya.
Contoh dari jurnalnya adalah sbb:
  • JURNAL KAS MASUK : ini mencatat hal - hal yang mempengaruhi pemasukan ke KAS,ini meruapakan jurnal khusus. Dan ini tidak ada di perusahaan jasa.
  • JURNAL KAS KELUAR : jurnal ini mencatat segala sesuatu yang mempengaruhi keluarnya uang dari kas. Hal ini bisa dalam transaksi apa saja. antara lain ialah : pembeliaan , penjualan dll.
  • JURNAL PEMBELIAN : Jurnal ini di pengaruhi oleh transaksi pembelian barang dagang yang di lakukan secara kredit(utang dagang).
  • JURNAL PENJUALAN : Jurnal ini di pengaruhi oleh transaksi-transaksi penjualan barang dagang secara kredit(piutang).
4 hal inilah yang tidak dapat di jumpai di perusahaan jasa. Karena perusahaan jasa hanya menjual jasa saja. Tidak menjual barang. Tapi yang perlu di ingat ialah dalam proses pembuatan laporan keuangan dan penjurnalan, kita di tuntut untuk teliti dan hati-hati dalam pengerjaannya, kenapa? Karena jika tidak begitu akan terajadi kesalahan saat laporan tersebut sudah selesai. Semoga ringkasan saya ini bisa bermanfaat.
   

Minggu, 27 Maret 2011

MENCARI JALAN MENGGAPAI TUJUAN

setiap manusia pasti mempunyai tujuan dalam hidupnya, tujuan itu akan di capai dengan berbagai jalan. jika orang tersebut adalah orang yang paham akan agama, pastinya dia akan memilih jalan yang di restui oleh Tuhan YM, sesuai dengan apa yang telah di ajarkan oleh para nabi dan rasul-Nya, dan telah tercantum dalam kitab-kitab yang di anut oleh setiap orang sesuai dengan kepercayaan yang d yakini.

dalam islam, yang berpegang pada Al-qur'an, Allah melarang umat nya untuk melakukan hal-hal yang dilarang agama untuk mencapai tujuan nya. namun di lain hal, ada juga umat islam yang melakukan hal-hal yang haram dalam usaha nya untuk menggapai tujuan dan cita-cita nya. seperti hal nya, melakukan pesugihan jika orang tersebut ingin kaya mendadak, atau jika orang tersebut ingin naik jabatan, ingin mendapat pasangan yang sesuai keinginan, dan tidak ada kesusahan dalam pekerjaan yang dilakukannya.

orang-orang yang seperti itu termasuk oramg-orang yang kafir. dimana Allah sangat membenci orang-orang yang termasuk dalam golongan itu. sama hal nya dengan ajaran yang ada dalam islam, di agama lain pun hal-hal seperti itu juga tidak di benarkan. karena merupakan sesuatu yang mendustakan agama, karena termasuk tidak percaya akan kehendak yang diberikan oleh Tuhan.

oleh karena itu, seingin-ingin nya kita mencapai suatu tujuan, hendaknya menggunakan cara yang sesuai dengan ajaran yang di ridhoi oleh Tuhan. karena percuma saja kita berhasil mencapai suatu tujuan jika dengan jalan yang tidak baik. sia sia saja kita mendapatkan nya karena hanya kebahagiaan di dunia dan tidak akan menjadi kebahagiaan di akhirat.